Indonesia merupakan negara Agraris dan mempunyai banyak potensi yang dapat digali, mengembangkan pertanian bisa dimulai dari usaha off farm (hulu) ataupun on Farm (hilir), melihat luasnya peluang usaha tersebut tentu ada peluang besar dalam memulai usaha pembenihan, untuk menghasilkan benih unggul sebagai bisnis usaha di sektor pertanian.
Benih
merupakan faktor produksi utama sebelum faktor produksi lainnya. Kita tidak
dapat menanam apabila benih tidak ada. Namun, benih yang digunakan pun haruslah
benih bermutu yang dibuktikan dengan adanya label. Saat ini bisnis benih telah
banyak dilakukan oleh para penangkar benih, dan dalam tulisan ini akan
disampaikan beberapa tips dalam usaha benih.
|
Benih-benih |
Sebelum kita terjun di usaha benih, terlebih dahulu kita harus mengetahui karakter benih itu sendiri. Menurut Prof. Syamsu’ud Sajad ada 3 falsafah benih :
1.
Benih itu tanaman mini
Benih
itu merupakan tanaman utuh, dibalik wujudnya yang mini tersimpan informasi
genetik sebagai suatu potensi. Menjual benih sama dengan menjual
informasi genetik, oleh karena itu benih harus memiliki informasi genetik yang
jelas yang ditunjukkan dengan LABEL. Didalam benih ada kehidupan, maka
benih harus diperlakukan dengan baik sesuai dengan sifat-sifatnya mulai
saat produksi, processing, penyimpanan,dan distribusi. Dengan
demikian seorang produsen benih harus jujur dan mencintai kebenaran, karena
baik dan benarnya produsenbenihadalah baik dan benarnya benih yang akan dijual.
2.
Benih itu kecil tapi indah
Benih
itu menyimpan energi yang yang besar untuk tumbuh dan berkembang. Energi
yang digunakan sangat bijak dan efisien sehingga benih akan menyimpan
energinya, sampai tibanya saatnya untuk tumbuh, walaupun dalam lingkungan yang
optimum untuk pertumbuhan (istirahat/dorman). Sebagai contoh benih padi
memiliki masa dorman/istirahat rata-rata selama 2 bulan dari panen. Sehingga
apabila kita tanam benih padi tersebut sebelum umur 2 bulan dari panen, benih
tersebut tidak akan tumbuh, kecuali kalau menggunakan perlakuan perendaman
KNO3 3% selama 48 jam atau menggunakan oven 40o C selama 3
hari. Oleh karena itu diisiplin yang tinggi untuk menjaga keberlangsungan
hidupnya, Sebuah keindahan dibalik fisik yang seolah “mati” terkandung
vigor untuk hidup kini maupun nanti.
Jadi
produsen benih berpandangan bahwa kehidupan ini sekecil apapun harus dihayati
dan dikagumi. Dan hidup ini harus diisi dengan disiplin tinggi, serta
diusahakan agar selamanya dapat bekerja seefisien mungkin.
Allah
berfirman dalam QS. Al-Anam : 95
“Sesungguhnya
Allah menumbuhkan butir tumbuh-tumbuhan dan biji buah-buahan, dia mengeluarkan
yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup. (Yang
memiliki sifat-sifat) demikian ialah Allah, maka mengapa kamu masih berpaling?
Dari
ayat tersebut kalau kita tafakuri “ Benih
yang seolah mati, ternyata menyimpan kehidupan. Proses perkecambahan benih
merupakan “proses mengeluarkan yang hidup dari yang mati”. Sedang perkembangan
biji (benih) menjadi tanaman utuh “merupakan proses mengeluarkan yang mati dari
yang hidup”
3.
Benih itu hasil hari ini, janji esok hari
Benih
yang dihasilkan harus memiliki kemampuan untuk menjanjikan yang baik dimasa
yang akan datang. Benih itu harus mengandung optimisme, karena apa yang
dihasilkan hari ini adalah janji untuk esok hari. Benih harus memberikan hasil
yang baik bagi petani yang menanamnya (konsumen
benih). Jadi bagi produsen benih hanya sebentar saja untuk menengok
ke belakang, agar lebih banyak dan lebih lama dapat memikirkan masa
depan. Produsen benih harus memiliki visi dan misi jauh kedepan, sehingga
inovasi dan kreativitas dalam menghasilkan benih bermutu sangat dibutuhkan,
agar benih yang diproduksi mampu bersaing dipasaran.
Usaha
benih adalah bisnis kepercayaan, sekali konsumen puas maka konsumen akan loyal
terhadap benih yang kita hasilkan dan sebaliknya ketika konsumen kecewa
maka produk kita tidak akan dilirik kembali.
Proses
yang harus dilalui untuk berusaha benih yaitu sebagai berikut :
1. Produksi
/ Perbanyakan
Benih
Menjadi seorang produsen benih sebenarnya mudah dan dapat
dilakukan oleh semua orang, yang dibutuhkan adalah memiliki kemauan, kemampuan
pengetahuan dan manajemen serta komitmen terhadap mutu benih yang dihasilkan.
Seseorang yang berminat menjadi produsen benih tidak perlu memiliki lahanyang
luas, karena produksi benih dapat dilakukan dengan cara kerjasama dengan para
petani atau petani penangkar benih yang telah dibina oleh Balai Pengawasan dan
Sertifikasi Benih (BPSB).
Varietas yang ditanam adalah varietas yang banyak diminati para
konsumen benih (petani) atau varietas-varietas baru yang memiliki
keunggulan-keunggulan baik potensi produksi maupun ketahanan terhadap Orginisme
Pengganggu Tanaman (OPT). Teknik budidaya yang dilakukan tanam secara legowo
dengan satubibitper lubang untuk memudahkan seleksi. Pemupukan berimbang,
tepat waktu dan dosisseuai dengan anjuran setempat, lakukan pengendalian OPT
secara berkala, Panen tepat baik cuaca, umur, waktu,dan alatpanen. Jangan
lupa pada saat hendak memproduksi benih daftarkan ke BPSB setempat untuk
mendapatkan sertifikat agar benih yang dihasilkan berkualitas dan bebas
dipasarkan.
2. Processing
Untuk produsen pemula prosesing benih baik penjemuran,
pembersihan maupun sortasi dapat dilakukan secara manual tanpa
mekanisasi. Prosesing dengan manual mutunya biasanya lebih baik, karena akan
terhindar dari kerusakan fisik maupun fisiologis yang disebabkan oleh pengaruh
perlakuan mesin. Mutu harus dijaga tidak boleh tercampur dengan varietas
lain (genetik, fisik dan fisiologis). Ujikan benih yang telah diprosesing ke
BPSB untuk mendapatkan sertifikat dan label.
3. Kemasan
Kemasan diibuat menarik, Mudah diingat (brand image), Label benih
yang dilegalisir oleh BPSB selalu terpasang dalam kemasan, Berikan cara teknik
budidaya, dan potensi produksi dari benih varietas tersebut agar konsumen
tertarik untuk mencoba.
4. Pasar
Untuk produsen pemula distribusi dapat dilakukan dengan 2 cara :
a. Pemasaran mandiri yaitu pemasaran yang dilakukan oleh
produsen sendiri, baik melalui kios atau langsung ke patani konsumen benih.
Pasarkan benih seluas-luasnyakepada petani konsumen benih untuk mengenalkan
produkbenih yang kita hasilkan, walaupun volumenya sedikit-sedikit.
Yakinkan bahwa produk benih kita lebih unggul dengan yang lain, lakukan jaminan
purna jual dengan cara kalau tidak tumbuh/jelek benih akan diganti dengan yang
baru. Kalau bergerak dengan pupuk dan pestisida, lakukan pemasaran dengan
cara paket, berikan bonus setiap penjualan dll.
b. Pemasaran dengan cara kemitraan dengan produsen yang sudah
maju atau BUMN seperti PT. Sang Hyang Seri atau PT. Pertani.
c. Kontinuitas produk, yaitu benih selalu tersedia.
5. Permodalan
Modal usaha benih dapat dilakukan secara bertahap, untuk pemula
permodalan dapat dilakukan dengan kemitraan dengan produsen yang telah maju
atau BUMN.
Belum ada tanggapan untuk "Peluang Usaha Benih"
Post a Comment