Siang
hari jum’at selepas sholat jum’atan tepatnya pukul 14.00 Wib, 12 September 2015 kami bergegas
berangkat ke sawah untuk menanam kacang hijau, persiapan yang kami lakukan
seperti alat-alat pertanian, pompa air, cangkul, pedang, dan bibit kacang hijau
untuk dikeperluan penanaman, luas lahan kami yang akan ditanami kacang hijau
sekitar 300 bata (orang jawa) sekitar 0,5 Hektar kurang.
Sesampai
disawah kami memulai dengan persiapan pompanisasi air dari sungai ke lahan
sawah yang pada saat itu kering selepas panen padi, karena musim kering ini
kita sengaja mengisi kekosongan dengan penanaman palawija jenis kacang hijau. Lalu
kami menyiapkan pompa air, selang plastik dan pengecekan bensin untuk energi
mesin dipasang ditanggul sungai.
Terlihat sisa air sungai nampaknya kurang
mencukupi untuk mengisi luas lahan garapan kami, namun kami tetap melangsungkan
pengambilan air dari sungai ke lahan dengan pompanisasi.
Setelah
mesin dinyalakan dan air mulai berangsur-angsur mengisi lahan sekitar kurang
lebih setengah jam lamanya air sungai itu habis tinggal tersisa lumpur dan
lumut-lumut hijau yang menyumbat diselang pengambilan air, akhirnya kami
menghentikan mesin pompa tersebut.
Sekitar 15 meter tidak jauh dari tempat
lokasi pertama pemompaan yang airnya sudah habis tersedot itu terlihat ada air
sungai yang masih tersisa dilokasi kedua akhirnya kami berpindah dan langsung mulai
memasang kembali mesin pompa dan menyalakannya kembali sampai sekitar 1 jam lamanya
air sungai itu pun habis hanya tersisa lumpur, udang, ikan-ikan kecil, dan
terlihat adanya seperti sirip ikan hiu yang mondar-mandir, dan itu adalah
nampaknya ikan sapu-sapu.
Disamping
itu kami mengumpulkan ikan sapu-sapu yang menyatu dengan lumpur, kami mengambilnya
satu per satu sampai terkumpul sembilan ikan sapu-sapu lalu ditempatkan dalam
ember besar untuk menampung ikan itu. Kami juga mengecek air yang ada
dilahan ternyata hanya bisa mengaliri tidak lebih dari seperempat luas lahan
saja, itupun sekedar tanah sedikit basah karena lahan sudah sangat kering dan
lubang retakan lahan terlihat lebar dan dalam sebab memasuki musim kemarau.
Kami
memulai penanaman kacang hijau itu dengan menyebarkan 3-4 biji kacang hijau ke dalam
lubang retakan-retakan lahan tersebut, karena tanam kacang hijau ini cukup
mudah tumbuh selagi pada saat penanaman lahan masih cukup basah. Akhirnya bibit
sekitar 3 Kilo gram kacang hijau sudah tersebar dilahan dan hanya bisa
mencukupi sekitar seperempat luas lahan saja masih kurang bibitnya jadi lahan
masih ada yang belum tertanami dengan jarak tanam sekiar 25-30 cm.
Setelah
tersebar semua kami pun menutupi semaian bibit itu dengan jerami diatasnya dan
dibakar sampai menjadi abu dan itu bagus untuk menyelimuti bibit yang telah disemai.
Sekarang tinggal menunggu bibit yang kita semai berkecambah dan tumbuh, butuh
waktu kurang lebih 5-7 hari sampai ke tahap persiapan pemupukan, pengendalian
hama, pembersihan gulma, dan bisa panen dengan baik.
Ini adalah hobi kami dalam
berkebun memanfaatkan tanah kering selepas musim kemarau yang mempunyai peluang
usahatani untuk menambah pendapatan petani.
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Berkebun Kacang Hijau dan Ikan Sapu-sapu di Sungai"
Post a Comment