Ratusan helai biji menyatu dalam rimbunan
Rengkul dan melipih tersapu angin yang menggeliat
Diatas ku tatap awan, menyipu dalam keabadian
Daun hijau menguning, menyisakan kepalsuan
Damai diantara batang yang busuk nan Kaku
Diam mulai terasa hangat oleh terik yang menusuk
Menggigil kaku embun pagi
Hama yang haus akan Kemunafikan
Namun bersahabat dengan Waktu
Waktu yang menyelimuti diri dalam Kegelisahan
Disitu aku mulai runtuh dalam genggaman
Bulir Padi seakan jadi tontonan negeri
Membakar energi yang tiada akhir.
Petani mulai rapuh oleh celotekan gagak hitam yang berdasi.
Kini ku hilang tak berarti diatas Tanah Subur Negeri INI
Karya. Ewe.
Belum ada tanggapan untuk "Puisi Sudut Sawah"
Post a Comment