"Berawal dari musibah berujung
manis" ketika semua tergerak hati, fikiran, usaha dan tentunya kerja keras
kebersamaan yang dibangun dalam sejarah napak tilas tragedi bocornya Kapal
Tangker MT Arendal pengangkut Minyak mentah (Crude Oil) yang akan dikirim ke
Tangki darat PT. Pertamina RU IV Balongan pada tahun 2008 yang terjadi
dipesisir pantai Indramayu.
Dari sumber yang dilangsir oleh
Pikiran Rakyat (2008) bahwa kejadian tumpahan minyak mentah tersebut dilokasi Desa
Brondong, dan juga di Desa Pabean Udik Kecamatan Pasekan yang mengalami
kerusakan parah yang bisa mengakibatkan kerusakan hutan bakau.
Dihari ulang tahun PT. Pertamina
yang ke-59, Pertamina menyelenggarakan acara Bedah Buku di Aula Bumi Patra pada
tanggal 9 Desember 2016 yang mengusung tema “Pemberdayaan Pesisir dan
Pembersihan Pantai”. Seperti mengingatkan kembali memori yang telah lama hilang
Pertamina seperti bernostalgia kembali bahwa apa yang terekem dalam perjalanan
panjang pada saat musibah kebocoran Kapal tersebut dan juga mengembalikan
kekuatan dalam penanganan dan pengendalian untuk mengatasi musibah, hal tersebut dibungkus dalam rangkaian acara diskusi Bedah Buku.
Dalam acara Bedah Buku tersebut Pertamina meluncurkan 2 (dua) buah buku yang berjudul "Berlabuh di Pantai Karangsong" dan "Mangrove
Karangsong Untuk Investasi Kehidupan". Menarik sekali buku yang diluncurkan dan
juga dibagikan secara gratis kepada ratusan pengunjung yang hadir dalam acara
Bedah Buku tersebut.
Antusias para pengunjung tentunya
saat tinggi terlihat diruangan aula terlihat penuh dan bahwa ada beberapa tamu
undangan yang tidak mendapatkan tempat duduk. Dalam Rangkaian Bedah Buku sangat disusun begitu menarik seperti adanya Hiburan Band, tampilan Stand
Up, Kehadiran Duta Miss Indonesia 2015 yang cantik dan juga para Pembawa Acara dan juga para Moderator terkenal dari Metro TV.
Sambutan hangat dimulai oleh GM
PT. Pertamina RU VI Balongan yaitu Afdal Marta bahwa dalam mengimplementasikan
HUT Pertamina pihaknya lebih mengusung pemberdayaan masyarakat pesisir yang menjadi
suatu kekuatan dalam membangun kepercayaan masyarakat terhadap kinerja PT.
Pertamina selama ini, yang konsisten dan bertanggungjawab terhadap lingkungan
dan masyarakat sekitar.
Pada kesempatan Bedah Buku
tersebut Pemerintah Daerah Indramayu yaitu Bupati Indramayu Hj.Anna Shopanah
yang diwakili oleh Sekretaris Daerah (Setda) yaitu Ahmad Bachtiar, SH. Mengungkapkan
bahwa Kabupaten Indramayu memiliki merupakan daerah Agraris yaitu memiliki luas
lahan pertanian sekitar 204.000 Ha yang merupakan potensi dari Indramayu, hal tersebut
juga disinggung bahwa Pemda Indramayu serius membangun Rice Center yang berlokasi di
jalur pantura Losarang untuk menjaga stabilitas pangan yang intensif baik untuk
kebutuhan local maupun ekspor namun terjadi beberapa kendala pada prakteknya
karena tidak bisa bersaingnya harga dengan pasar.
Hal berikutnya juga Ahmad
Bachtiar menyinggung tentang dana insentif Pertamina untuk pembangunan
Indramayu yaitu sebesar Rp. 2 Milyar, menurut beliau bahwa “ Dana 2 Milyar jika
untuk membangun jalan betonisasi itu hanya cukup sekitar 500 Meter” ya itu
kalau untuk parkir kendaraan pertamina paling hanya cukup 20 an Truk Tanki
minyak saja “ungkap Ahmad Bachtiar.
Karena memang Indramayu sedang menggenjok Infrakstruktur yaitu jalan betonisasi yang sudah terealisasi kurang lebih 65 % dan sisa 35 % yang masih belum terealisasi dalam pembangunan betonisasi tersebut.
Indramayu sudah memulai pelayanan
kesehatan Gratis sudah hamper 14 Tahun, harusnya andai saja Pertamina bisa
memberikan anggaran kepada Pemda Indramayu 200 Milyar itu bisa membiayai
beasiswa anak tingkat SD-SMP-SMA sampai ke Perguruan Tinggi, harapannya.
Hal tersebut senada dengan isi
Sambutan Menteri Lingkungan Hidup yang bisa hadir setelah mengikuti kegiatan
bersih-bersih Sungai Kalitoji di Pekalongan dengan menggunakan Kereta Api dari
Jakarta setibanya dari Pekalongan melanjutkan ke Indramayu. Beliau menyampaikan
dan mendukung bahwa apa yang telah disampaikan oleh Pemda Indramayu, akan
didukung dan akan mengevaluasi Intensif yang diberikan oleh PT. Pertamina guna
untuk memperlancar pembangunan masyarakat Indramayu.
Menteri LH sangat mengapresiasi
langkah yang dilakukan oleh PT. Pertamina bersama Stakeholder yang ada di
Indramayu dalam penanganan musibah kebocoran minyak mentah yang terjadi pada
tahun 2008. Sehingga terlahirlah buku
tersebut, lalu sedikit membedah isi dari buku yaitu :
Mengapa adanya buku ini.
- Don’t what you write . write what you do ?
- Buku merupakan dokumen yang sangat penting
sehingga mampu untuk merekam kejadian yang telah dilalui.
- Duri-duri yang menopang kita sampai kesebrang
dari tahun 2008 sampai sekarang 2016
- “ Musibah Jadi Berkah Belajar Dari Musibah”
Banyak hal yang disampaikan oleh
Menteri LH terkait dalam sambutanya namun point terpenting adalah bagaimana
kita mampu menangani isu global warming yang memang terjadi dibelahan dunia,
dan salah satunya adalah dengan pengembangan Mangrove Karangsong bahwa dapat
menekan emisi, menjaga kehidupan ekosistem dan juga sebagai penopang alam. Itu sebabnya
pemerintah sangat mensupport apa yang ada di masyarakat sekitar pesisir
mangrove, karena Indramayu sebagai penopang kehidupan di Jawa Barat.
Dan Pertamina pun dalam penanggulangan penanaman mangrove dapat bisa dishare
dan dilakukan diberbagai darah di Indonesia bersama membantu Pemerintah sehingga menjadi luas dan subur.
Selanjutnya adalah acara Inti
yaitu Diskusi Bedah Buku yang dihadiri sebagai pembicara yaitu oleh Pelaku
sejarah, Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Indramayu, Pakar Komunikasi. Pada
besok hari tanggal 10 Desember 2016 adalah agenda dilanjutnya dengan melakukan bersih-bersih pantai,
semarak lomba melukis, rekor muri minum jus fruit dari olahan mangrove. Dan hiburan
yang dimeriahkan oleh Setia Band. Semua bersatu dan terus menjaga alam sehingga
mangrove Indramayu telah membuka mata hati kita semua dan dunia.
#salamtani
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Mangrove Karangsong Membuka Mata Dunia di HUT Pertamina ke 59 "
Post a Comment